Kawat nano yang mengonversi panas terbuang menjadi listrik



Bayangkan panas tubuh Anda saat beraktivitas kemudian diserap baju Anda untuk dijadikan listrik. Tampaknya hal itu tidak lama lagi akan menjadi kenyataan berkat penemuan terbaru yang memiliki tingkat kemungkinan penggunaan yang luas di berbagai bidang.

Panas yang terbuang kini dapat dikonversi menjadi listrik dengan cara lebih efisien menggunakan bahan satu dimensi berskala nano setipis atom - yang akan mengantarkan cara baru dalam menghasilkan energi yang berkelanjutan - berkat penelitian terbaru dari University of Warwick.

Dipimpin Drs Andrij Vasylenko, Markus Samuel, Jeremy Sloan, dan David Quigley dari Departemen Fisika Warwick, bekerja sama dengan Universitas Cambridge dan Birmingham, para peneliti telah menemukan bahwa bahan termoelektrik yang paling efektif tersebut dapat dibuat dengan membentuknya menjadi kawat nano setipis mungkin.

Bahan termoelektrik tersebut memanen panas yang terbuang dan mengubahnya menjadi listrik - dan banyak dicari sebagai sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan.

Dr Andrij Vasylenko, dari Departemen Fisika Universitas Warwick dan peneliti pertama makalah ini, mengatakan, "berbeda dengan material 3 dimensi, kawat nano terisolasi menghasilkan panas lebih sedikit dan listrik lebih banyak pada saat yang sama. Sifat-sifat unik ini menghasilkan efisiensi konversi panas-ke-listrik yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam material satu dimensi."

Para peneliti - yang termasuk kelompok Dr Andrew J. Morris dari Universitas Birmingham - menyelidiki kristalisasi timah telurida di dalam tabung karbon nano yang sangat sempit yang digunakan sebagai tempat pola untuk pembentukan bahan-bahan ini dalam bentuk dimensi yang paling kecil.

Dalam penelitian teoritis-eksperimental gabungan, mereka tidak hanya mampu membangun ketergantungan langsung antara ukuran tempat pola dan struktur yang dihasilkan dari kawat nano tersebut, tetapi sekaligus juga menunjukkan bagaimana teknik ini dapat digunakan untuk pengaturan efisiensi termoelektrik dari terbentuknya timah telurida menjadi kawat nano berdiameter 1-2 atom .

Peneliti pertama Dr Vasylenko sangat tertarik dengan apa yang dapat dihasilkan oleh penelitian ini.

"Ini membuka peluang untuk menciptakan generasi baru generator termoelektrik, tetapi juga untuk mengeksplorasi bahan kandidat alternatif bagi termoelektrik di antara unsur kimia yang melimpah dan tidak beracun," katanya.

Dengan meningkatnya permintaan baik terhadap miniaturisasi dan juga peningkatan efisiensi termoelektrik, penstrukturan nano menawarkan rute yang jelas dalam menargetkan dua target tersebut.

Hasil penelitan ini dilaporkan dalam jurnal ACS Nano.

University of Warwick

Comments